10 Desember 2009
Rasa malas
Malas tidak lebih adalah teknik khusus yang dirancang untuk mendapatkan kenyamanan secara mudah. Karena saking mudahnya mendapatkan kenyamanan, teknik ini begitu populer di kebanyakan orang yang menyukai jalan pintas :).
Rasa malas bisa saja menyerang siapa saja, tidak terkecuali seorang presiden sekalipun. Rasa malas ini datang karena adanya keinginan untuk mendapakan kelonggara hidup dari rutinitas yang ada dan ditopang oleh argumentasi tertentu sehingga seseorang mengambil keputusan untuk menurutinya.
Lalu apa solusinya? Mari kita teliti penyebab rasa malas ini.
Rasa malas ini datang karena menginginkan sedikit kelonggaran dalam hidup.
Keinginan ini datang karena tidak adanya prioritas yang mengharuskan kita melakukan sesuatu. Selain itu, juga ditopang oleh agumentasi tertentu ketika kita sedang membuat rencana apa yang akan kita lakukan. Argumentasi inilah yang menyebabkan kita menjadi malas. Ketika kita sedang berbicara dengan diri kita sendiri, kita termakan oleh agumentai “asisten kiri” kita. Keteledoran ini menyebabkan kita termakan argumentasinya sehingga keputusan yang akan kita ambil cenderung bersifat negatif.
Lalu apa solusinya? Kita bisa memanfatkan kelemahan kita ini. Kita adalah makhluk yang mudah terpengaruh, apalagi karena argumenai yang sesuasi dengan ego kita. Oleh karena itu, tutup telinga kiri dan dengarkan argumenasi Asisten kanan kita. Biakan dia menyampaikan agumentasinya. Biasanya dia punya data yang cukup banyak dalam pengambilan keputusan apa yang akan kita lakukan. Ketika ia menyodorkan argumentasinya, tersenyumlah dalam hati seakan setuju dengan apa yang dikatakannya.
Satu hal yang bisa saja terjadi, ternyata asisten kiri kita akhirnya berhasil bersuara da menyampakan sedikit argumentasinya. Segeralah ke kamar kecil, cuci muka atau cukup cuci tangan saja (jika anda sudah terlanjur memakai kosmetik di wajah) dan percayalah secara total atas argumentasi asisten kanan anda. Efeknya akan luar biasa!.
OK BOS?
SELAMAT MENCOBA :).
Yudios's 
Tinggalkan komentar